Medan, PRESISI-NEWS
Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Yosua bisa sebagai momentum Kapolri melakukan pembenahan diri untuk mengembalikan citra Kepolisian yang selama ini kurang memenuhi harapan. Apalagi saat ini kasus tersebut sudah menetapkan sejumlah tersangka, terutama mantan Kadiv Propam Mabes Polri, Ferdy Sambo.
“Kapolri saat ini memang sudah menunjukkan ketegasannya dengan menindak tegas sejumlah jenderal yang terlibat. Namun ketegasan itu perlu ditingkatkan lagi sehingga berbagai tafsiran masyarakat terhadap kasus tersebut hilang dengan sendirinya,” kata Direktur Pasca Sarjana Universitas Dharmawangsa (Undhar) Medan, Dr.Kusbianto, SH, M.Hum kepada wartawan di Medan baru-baru ini.
Kusbianto yang juga mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Medan berharap masyarakat untuk tidak berasumsi negatif yang berlebihan terhadap Kepolisian.
“Karena dewasa ini Kapolri sudah menunjukkan ketegasannya dengan menindak jajarannya yang diduga telah menyalahi kewenangan dalam bertugas,” kata Kusbianto, yang juga mantan Rektor Undhar Medan.
Menurut dia, berbagai elemen masyarakat juga perlu bersama-sama mendorong Kepolisian untuk senantiasa mengayomi masyarakat serta meningkatkan layanan kepada masyarakat dan menegakkan hukum yang berkeadilan. “Artinya tidak ada pilih kasih dalam menegakkan hukum di Indonesia,” katanya.
Saat disinggung tentang adanya unsur perjudian online dalam kasus polisi tembak polisi, Kusbianto menyatakan, hal itu juga sudah dilakukan penindakan terhadap perjudian online di berbagai provinsi, termasuk Sumut.
Ke depan, lanjut Kusbianto, Kapolri harus melakukan ektra ketat dalam program bersih-bersih judi, bersih-bersih narkoba dan lainnya baik internal maupun eksternal. Sehingga marwah Kepolisian dapat tegak kembali sesuai harapan bersama. (abis)