Jakarta, PRESISI-NEWS.com
Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) memberikan himbuan penting terkait perlindungan hak-hak anak, Stop Narkoba, KDRT, Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.
Melihat perkembangan jaman era melenial saat ini banyaknya predator-predator kekerasan terhadap perempuan dan anak yang kian marak, Rumah PPAI ingin stekholder seperti TNI-Polri dan Pemerintah untuk bersama-sama mencegah dengan cara sosialisasi di setiap wilayah yang rawan sering terjadi.
Dalam satu kesempatan, Sekertaris Jenderal Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI), A.S Agus Samudra berdiskusi bersama awak media di kantor, memaparkan bahwa di indonesia saat ini terlihat rawan.
“Sebab, banyaknya anak balita dibunuh ibu dan ayah kandung sendiri kian marak, hal ini mungkin dampak dari pihak ketiga atau seperti isu perselingkuhan yang sering kita lihat.” ucap A.S Agus Samudra
Menurutnya, maka untuk cara dalam pencegahan seperti ini, kami sarankan setiap wilayah terutama ditingkat Desa harus memberikan ruang khusus untuk edukasi dan gencarkan sosialisasi terhadap permasalahan-permasalahan seperti KDRT, Stop Narkoba, Stop Kekerasan terhadap perempuan dan anak agar dikemudian hari biar tidak terjadi konflik di lingkup keluarga. Karena, adanya permasalahan pasti di lingkup rumah kita sendiri.” coba kita lihat sekarang jaman gadget banyak anak yang terlantar kurang kasih sayang, perselingkuhan marak, anak tega dibunuh ibu dan ayah kandung.
“Semua itu, akibat kurangnya kasih sayang maupun perhatian dalam berumah tangga dan tidak saling memahami satu sama lain.” sehingga ego muncul berakibat fatal”, kata Agus Kliwir,sapaan akrab dari A.S Agus
Hal senada disampaikan Ketua Umum Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) Fuad Dwiyono S.sn menambahkan bahwa dalam pencegahan memang harus digencarkan sosialisasi maupun perhatian khusus. Terutama kita akan rutin turun ke wilayah yang rawan terkait moster atau predator bagi anak-anak indonesia.” hal itu akan muncul pasti dilingkup keluarga kita sendiri.
“Marilah kita bersama mencegah ditingkat keluarga kita, seperti memperhatikan anak dan berilah kasih sayang maupun perhatian, walau pun hanya hal kecil.”cetusnya.
“Pasti akan muncul dampak positif dan tidak akan perselisihan paham yang mengakibatkan pertengkaran, kecemburuan maupun perselingkuhan, KDRT serta pelantaran anak pasti tidak akan terjadi jika keluarga kita rukun semakin harmonis”, tutup Fuad Dwiyono S.sn. ( Doddy)