Medan, PRESISI-NEWS.com
Peta politik Indonesia jelang Pemilu Pilpres tahun 2024 semakin memanas. Lobi-lobi politik sampai penentuan susunan sosok menteri untuk kabinet presiden yang akan datang kemungkinan turut mewarnai pertemuan antar petinggi partai politik (Parpol) di Indonesia. Setidaknya ada tiga nama calon kandidat Presiden yang saat ini muncul kepermukaan, Anies Bawesdan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Mampukah pemenang dari pesta demokrasi lima tahunan ini merubah wajah Indonesia di tengah transformasi politik dan ekonomi global?
Langkah Anies Bawesdan untuk menuju orang nomor satu di Indonesia dalam kisaran Pemilu Pilpres 2024 semakin melejit. Dukungan rakyat terhadap mantan gubernur DKI Jakarta ini bertambah besar di setiap provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia. Rakyat sangat berharap Anis Bawesdan bisa merubah wajah Indonesia ke depan.
Perubahan itu tentu saja bukan semata-mata memperkecil tekanan-tekanan asing untuk mempengaruhi langkah maju Indonesia dalam berbagai bidang pembangunan seperti transformasi digitalisasi dalam putaran ekonomi global, tapi juga membangun kembali martabat bangsa Indonesia di mata dunia.
Besarnya dukungan rakyat terhadap Anies Bawesdan disebut-sebut karena langkah Prabowo Subianto pada Pemilu 2019 yang lalu, ternyata masuk juga ke dalam koalisi PDI Perjuangan bersama partai lainnya. Sehingga menyurutkan semangat perubahan yang sebelumnya sudah dilakukan partai Gerindra.
Namun hal tersebut bisa jadi tidak menyurutkan langkah Prabowo Subianto untuk mengobarkan kembali semangat perjuangan kendati langkah untuk itu sudah dilakukan Anies Baweswan sebelumnya.
“Namun semua itu terpulang kepada kelihaian petinggi parpol dalam membangun koalisi dengan pimpinan parpol lainnya dalam menentukan pasangan Capres ke depan. Karena pasangan bakal calon wakil presiden (Balon Wapres) bisa menentukan kemenangan kandidat Capres 2024,” kata Andi, salah satu penggiat politik di Medan.
Sementara itu Ketua Lembaga Pemantau Pemerintahan dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU), Salfimi Umar menyebutkan, masyarakat Indonesia, terutama Sumut, diminta cerdas dalam mementukan pilihannnya.
“Lihat dulu dengan cermat rekam jejak tiga kandidat Presiden. Siapa diantara ketiga kandidat yang paling berpotensi melakukan perubahan besar di Indonesia ke depan,” kata Salfimi Umar di Medan, Rabu, (15/6/2023).
Menurut Salfimi, peluang ketiga kandidat Presiden itu cukup besar. Hanya saja, semua itu tergantung pilihan rakyat. Apalagi sejak lama tersiar isu di Sumut, bahwa pendukung Prabowo Subianto banyak yang beralih ke Anis Bawesdan.
“Tapi siapapun yang menjadi presiden Indonesia nantinya kita harapkan bisa menjadikan Indonesia lebih baik dari saat ini. Dan perubahan yang terjadi dapat bermakna dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia,” tambahnya.
Ketika ditanya peluang Prabowo Subianto untuk menang di Pemilu Pilpres tahun 2024, Salfimi hanya menyebutkan, peluangnya fifti-fifti. Sebab faktor usia Ketua Umum Partai Gerindra dapat mempengaruhi pilihan rakyat.
Lebih jauh Salfimi menyatakan, bahwa lobi-lobi parpol untuk berkoalisi dengan partai lainnya juga sudah mulai dibangun, termasuk mengusung Cawapres. Berdasarkan pantauan, terlihat beberapa nama Cawapres yang nantinya bisa menjadi pasangan dari ketiga kandidat presiden tersebut.
“Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, seperti AHY, putera mantan Presiden SBY bisa bergandengan dengan Ganjar Pranowo atau Ganjar Pranowo-Eric Thahir, serta Prabowo Subianto-Mahmud MD atau Prabowo-Muhaimin dan Anis-Sandiaga Uno,” katanya seraya menambahkan bahwa semua itu terpulang kejelian pimpinan Parpol dalam membangun koalisi dan mengusung siapa paling pas dijadikan sebagai pendamping Capres yang potensinya bisa memenangkan pertarungan demokrasi lima tahunan ini. (tim Presisinews.com).