Makasar, PRESISI-NEWS.COM
Laju perkembangan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia dewasa ini semakin dashyat. Karena setiap kantor perwakilan Bank Indonesia yang ada di negara ini masing-masing mendukung sekaligus mengupayakan agar bisnis UMKM, baik kuliner maupun lainnya bisa meningkat secara bertahap mulai dengan konsep UMKM Naik Kelas dengan transformasi digitalisasi sampai UMKM go Internasional.
Ini merupakan bukti bahwa pemerintah saat ini berupaya meningkatkan keberadaan UMKM sekaligus mensejahterakan rakyat kecil. Sama seperti yang dilakukan Malaysia dua puluh tahun lalu, dimana UMKM di negara jiran itu menjadi salah satu pendorong peningkatan ekonomi negara tersebut.
Upaya peningkatan wajah UMKM Indonesia juga dilaksanakan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia – Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI – BWI) Provinsi Sulsel yang digelar di Kota Makasar secara zoom meeting Kamis (24/02/2022).
Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua Komisi XI DPR, Amir Uskara, Gubernur BI, Perry Warjiyo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno, Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Abdullah Azwar Anas.
Pada kesempatan itu Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa Bank Indonesia berkeinginan menjadikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai pusat perekonomian Kawasan Timur Indonesia, sekaligus sebagai strategic point pengembangan UMKM Kawasan Timur Indonesia dengan Semangat PINISI. “Mari dukung UMKM dan wisata lokal di seluruh nusantara.,
Menurut Perry Warjiyo, saat ini ada tiga afirmasi dalam memperkuat sinergi, koordinasi, dan kolaborasi dalam memajukan UMKM di Indonesia. Pertama, afirmasi keberpihakan pada UMKM, utamanya melalui penyediaan dan penggunaan e-catalog UMKM dalam mendukung proses pengadaan Pemerintah. Kedua, pemberdayaan UMKM dengan klasterisasi dan pelatihan kewirausahaan, serta akses pembiayaan kepada perbankan.
Ketiga, digitalisasi UMKM termasuk sistem pembayaran. Hal ini salah satunya telah diwujudkan dalam capaian 14 juta merchant pada tahun 2021 yang telah didigitalisasi melalui implementasi QRIS, termasuk di dalamnya 98% merchant UMKM.
Selain itu Bank Indonesia terus memperkuat kolaborasi dengan melakukan Jambore UMKM di seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia. “Bank Indonesia senantiasa berkolaborasi untuk memajukan UMKM dengan sejumlah inisiatif yang dilakukan dalam Gernas BBI – BWI. Pertama, on-boarding UMKM untuk mendorong digitalisasi UMKM terlibat dalam Gernas BBI. Kedua, business matching agar UMKM go export dengan menghubungkan UMKM dengan mitra eksport global. Ketiga, sosialisasi kepada 10.000 Zillenial untuk menggerakkan dan membangun karakter kecintaan terhadap produk lokal UMKM, “pungkasnya. (abis/r)