Pematangsiantar, Presisi-News.co.id | Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengirimkan tim spesialis anak dan tim spesialis Obstetri Gynekologi (Obgyn) untuk memberikan pendampingan ke puskesmas-puskesmas, Selasa (17/06/2025)
Hal ini di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar drg. Irma Suryani MKM melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr. Fitri Sari Saragih, M.Kes tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap anak, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir.
Ia menerangkan, puskesmas sebagai salah satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan ujung tombak dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat. Salah satu ciri masyarakat sehat yakni, mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu. Selaras dengan upaya pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan.
Fitri melanjutkan, pelayanan kesehatan masa hamil ditujukan kepada semua ibu hamil. Pelayanan kesehatan ini harus dilaksanakan secara komprehensif, terpadu, dan berkualitas. Sehingga dapat mendeteksi masalah atau penyakit dan dapat ditangani secara dini.
“Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat, serta melahirkan bayi yang sehat,” sebutnya.
Ditambahkannya, peningkatan kesehatan ibu dan anak difokuskan pada upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan, Angka Kematian Bayi (AKB) lahir, angka kematian neonatal, dan peningkatan cakupan vaksinasi. Dalam 30 tahun terakhir, upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah memang sudah mampu menurunkan AKI, yang pada 2020 AKI di Indonesia sudah mencapai 230 per 100 ribu kelahiran (KH).
Sedangkan secara berturut-turut dalam dua tahun terakhir, yaitu 2023 dan 2024, AKI telah menurun. Di tahun 2023 AKI di angka 132 per 100 ribu KH. Sedangkan pada tahun 2024 menjadi 92 per 100 ribu KH.
Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di tahun 2023 sebesar 6,2 per 1.000 KH dan menjadi 4,2 per 1.000 KH pada 2024.
“Berada jauh di atas target nasional, yaitu AKI 183 per 100 ribu KH dan AKB 16 per 1.000 KH,” sebut Fitri.
Kegiatan pendampingan oleh dokter spesialis, lanjut Fitri, akan dilaksanakan di seluruh puskesmas di Kota Pematangsiantar. Diharapkan dengan adanya pendampingan ini, puskesmas mampu menambah wawasan dan kompetensi tenaga kesehatan dan jejaring, serta mengawal ibu hamil agar terjaga kehamilannya.
“Juga agar persalinan lancar serta bayi yang dilahirkan sehat. Ini semua dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak,” tukasnya.
Masih kata Fitri, pembinaan yang dilakukan tim spesialis obgyin dan spesialis anak yaitu dengan melakukan praktek penanganan ibu dan bayi. Serta dijelaskan kondisi ibu hamil dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh dokter puskesmas atau bidan ketika mengetahui kondisi ibu/bayi.
Kegiatan pembinaan ini tidak hanya pemberian materi, tetapi sistem On the Job (OJT) training. Sehingga ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir dengan risiko bisa terlayani oleh dokter spesialis. (Soib Siahaan)