Sekar juga mengapresiasi para narasumber yang memberi pemaparan dan diskusi dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara pada khususnya.
“Semoga diskusi ini dapat memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai layanan dan produk di sektor jasa keuangan. Kami berharap sinergi OJK dan Unpri akan terus berlanjut di kemudian hari,” ucapnya.
Sementara Kepala Kantor OJK Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (KR5 Sumbagut), Bambang Mukti Riyadi mengatakan acara EduFin on Location menjadi sangat penting sekali karena kemajuan digital seperti pisau bermata dua, bisa menguntungkan dan merugikan. Secara intelektualitas para mahasiswa merupakan yang terdepan. Untuk itu diharapkan mahasiswa bisa menjadi orang-orang yang memanfaatkan kemajuan digital tersebut dan tidak dirugikan.
“Ibarat pisau, kita bisa memnfaatkan sisi yang tajam untuk kepentingan kita. Saya berharap mahasiswa Unpri bisa menjadi channel atau agen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Sumut,” ucap Bambang Mukti Riyadi.
Berbicara soal investasi, Bambang menjelaskan ada satu prinsip yang harus diketahui mahasiswa bahwa semakin tinggi return atau imbal hasil maka semakin tinggi pula risikonya. Untuk itu mahasiswa diminta betul-betul mengikuti materi EduFin yang disampaikan narasumber agar paham dan tak menjadi kaum marjinal di industri¥ keuangan.
“Kalian masih muda, milenial, mengetahui teknologi tapi juga harus mengetahui aspek industri keuangan sehingga bisa memanfaatkannya secara optimal. Optimal ya jangan maksimal, karena kalau maksimal kita akan gampang sekali terjebak dengan iming-iming yang tidak masuk akal,”harap Bambang Mukti Riyadi.
Bambang menekankan penindakan hukum di dunia digital seperti penutupan ivestasi ilegal maupun Pinjol ilegal hanya sebuah tindakan seperti pribahasa yang menyebutkan mati satu tumbuh seribu karena platform yang ditutup tersebut berada di belahan dunia atau negara-negara lain sehingga sangat sulit diketahui dengan kemajuan teknologi seperti saat ini. “ Maka dari itu pemahaman literasi sangat penting,” pungkas Bambang.
Sebelumnya Wakil Rektor I Unpri, Abdi Dharma, S.Kom,M.Kom menyatakan, di zaman teknologi seperti saat ini semua hal terasa sangat mudah begitu juga dengan memperoleh permodalan.”Dulu sangat sulit mendapat permodalan atau pinjaman, tapi kini sangat mudah, tinggal download aplikasi bisa langsung dapat,”ujar Abdi Dharma.
Begitupun, tambah Abdi Dharma, dengan semakin banyaknya transaksi keuangan secara onine maupun tawaran-tawaran investasi di dunia digital yang menggunakan teknologi canggih maka ancaman investasi ilegal ataupun penipuan berkedok investasi juga semakin marak dan banyak ditemukan. (bar/r)