“Ada banyak manfaat yang didapat dari pemanfaatan FABA. Selain terbukti untuk infrastruktur, FABA ini juga dapat menekan anggaran hingga 40 persen,” ujar Edy.
Penasehat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Pambagio menuturkan, pembangunan jalan dan tanggul dengan material FABA sangat bagus dan dibutuhkan oleh masyarakat Desa Bedono dan wilayah sejenis lainnya.

Hasil uji laboratorium Universitas Diponegoro dan Dinas PUPR Kabupaten Demak sangat memuaskan yaitu antara K200–K400. Dengan ini maka jalan sangat aman untuk dilalui dari sepeda motor, gerobak, mobil, sampai dengan truk bermuatan 10 ton. (foto: Dokumentasi Humas PLN Pusat/ Presisi-News)
“Program ini bisa disinergikan dengan Pemerintah Kabupaten Demak dan Provinsi Jawa Tengah, atau bahkan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” terang Agus Pambagio.
Sementara itu, Ketua Task Force Pemanfaatan FABA PLN, Daryanto, mengatakan, residu hasil proses pembakaran batu bara sudah banyak dimanfaatkan untuk jalan desa, paving block, batako, saluran air bahkan untuk pupuk.
“Di banyak negara, FABA dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan media tanam, karena mereka sudah lama menerapkan aturan bahwa FABA bukan limbah B3. Kita juga tidak mau ketinggalan,” terang Daryanto. (Buher/Red)