Medan, PRESISI-NEWS.com
Pemerintah cq Kepolisian diminta untuk memenuhi kewajibannya dalam mengamankan dan memberikan kenyamanan kepada rakyat di tengah masyarakat. Hal tersebut terkait semakin maraknya aksi pencurian sepeda motor (curanmor) yang dilakukan para begal di Sumaera Utara (Sumut).
“Kalau Kepolisian tidak menindak tegas para begal ini dikuatirkan masyarakat Sumut, terutama kota Medan tidak berani lagi beraktifitas di kotanya sendiri. Ini sangat miris,” kata Ketua Lembaga Pemantau Pemenrintahan dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU), Salfimi Umar di Medan, Kamis, (13/04/2023).
Ia juga menyatakan keprihatinannya pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Sugiatmo terkena begal di dekat play over, Jalan SM.Raja Medan, Rabu, (12/04/2023) dini hari.
Salfimi juga minta pemerintah dan Kepolisian di Sumut mencari akar permasalahan meningkatnya aksi curanmor dan kejahatan lainnya di Kota Medan dan sekitarnya.
“Jika kota Medan kurang personil keamanan, kan bisa di cari jalan keluarnya dengan meminta kepada Kapoldasu untuk menanggulangi penambahan personil dari BKO Brimob atau BKO dari Aceh,” ucapnya seraya mengakui bahwa familinya saat melintas di KIM juga kena begal belum lama ini.
Namun, lanjut Salfimi, semuanya tentu tidak terlepas dari penambahan anggaran. Di lain pihak, sebagai menantu dari Presiden Joko Widodo, masalah tersebut bisa dicari solusinya dengan berbagai cara.
“Kalau alasan terkait rasio personil polisi di tengah masyarakat yang sejak lama tidak seimbang, itu tidak tepat lagi dibicarakan. Karena kekurangan personil, bisa diantisipasi dengan cara lain,” katanya seraya menyebutkan bahwa jika tak bisa mengamankan kota Medan ini sebaiknya mundur saja dari pimpinan polisi.
Seperti diketahui, beberapa bulan lalu, warga Titi Kuning Medan juga mengalami nasib serupa, dibegal saat mau belanja ke pasar induk Lau Chi Tuntungan, tepatnya di tempat yang tidak ada penerangan lampu di Jalan Medan- Jamin Ginting, sebelum mencapai Tuntungan.
Waktu itu, korban dipepet dengan dua kendaraan roda dua. Dengan bersenjatakan parang, para begal ini berhasil merampok uang korban, lalu mencoba merampok mobil Kijangnya. Korban saat itu mempertahankan kunci mobilnya sampai terjatuh ke bawah.
Kemudian korban disuruh menghidupi kendaraannya. Beruntung saat itu mesin mobilnya tidak hidup. Sehingga mobilnya tidak bisa dibawa. Tak berapa lama ada beberapa pengendara roda dua dan empat berhenti untuk menghampiri korban. Melihat hal itu, para pelaku segera melarikan diri dengan sepeda motornya membawa uang rampokan ratusan ribu rupiah. Singkat cerita korban kembali ke rumah dan tidak jadi belanja di Pasar Lau Chi.
KRONOLOGIS
Keterangan dihimpun menyebutkan, saat itu Sugiatmo akan pulang ke rumah di Bandar Setia, Tembung sepulang dari Pasar Induk Lau Cih Padangbulan Medan. Setibanya di kawasan play over Jalan SM Raja menuju Terminal Amplas dipepet dua mengendara sepeda motor dari arah belakang.
Salah satu penjahat yang duduk di boncengan mengacungkan arit memaksa korban berhenti. Setelah berhenti pelaku yang berada di motor lainnya mengambil paksa sepeda motor korban jenis Honda Vario BK 5839 AIV.
Korban berusaha mempertahankan motor dengan mempertahankan kunci kontak sehingga terjadi saling tarik. Namun bagian gantungan kunci kontak motor terlepas dan kunci berhasil dikuasai pelaku.
Selain itu pelaku yang memegang arit mengancam korban dengan menghunuskan arit ke arah korban. Perlawanan tidak seimbang akhirnya korban lari dari ancaman para pelaku sambil berteriak minta tolong.
Kawanan begal yang masih berpawakan belia itu akhirnya berhasil menguasai sepeda motor korban dengan tancap gas ke arah terminal Amplas. 30 menit setelah kejadian lewat rombongan patroli Sabara Poldasu mengendarai motor. Kemudian korban diarahkan untuk melapor ke Polsek Patumbak. Peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Patumbak dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: LP/B/281/IV/2023.
Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik meminta agar Kapolda Sumut menurunkan personelnya untuk mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku. Karena peristiwa tersebut tergolong sadis dimana pelaku memakai senjata tajam arit.
“Peristiwa ini diharapkan jangan sampai terulang lagi,” ujar Farianda seraya turut prihatin atas peristiwa yang menimpa pengurus PWI Sumut. (red)
Baca Juga: