Sementara itu dari sisi emisi, lanjut Darmawan, kendaraan listrik lebih rendah dari kendaraan BBM. Ia memaparkan, satu liter BBM menghasilkan emisi karbonnya 2,4 kilogram (kg) CO2. Sedangkan 1 kWh listrik, emisinya hanya 0,85 kg CO2. Artinya kalau 1,5 kWh, emisinya sekitar 1,3 kg CO2.
“Artinya, dari emisinya, kendaraan listrik hanya setengahnya dari kendaraan BBM. Ini adalah hari ini. Ke depan, dengan berjalannya transisi energi di Indonesia, pembangkit-pembangkit listrik dari energi baru terbarukan (EBT), maka emisi karbon akan menjadi nol,” ujar Darmawan.
Selain menguji keandalan mobil listrik, melalui touring ini juga PLN mengajak para pengguna mobil listrik merasakan langsung fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berada di jalur trans jawa. Terdapat, 35 SPKLU yang siap digunakan oleh para pemilik mobil listrik untuk memastikan perjalanan aman dan daya listrik mobil tercukupi.
“SPKLU ini sebagai nafas utama mobil listrik. Dengan touring ini, kita juga bisa melakukan evaluasi kebutuhan lokasi SPKLU agar pengguna kendaraan listrik bisa lebih mudah,” ucap Darmawan.
Ketua Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI) Arwani Hidayat mengaku antusias mengikuti konvoi tersebut. Touring ini diikuti enam mobil listrik besutan Hyundai.
“Kita akan coba buktikan dengan dukungan SPKLU PLN bahwa mengendarai mobil listrik untuk jarak jauh sangat nyaman, aman dan efisien,” kata dia.
Dirinya menjelaskan, pada etape pertama, para peserta touring akan menempuh perjalanan dari Jakarta ke Cirebon dan lanjut menuju Semarang dan Solo untuk melakukan charge-in (pengisian daya). Setelah itu, touring_ lanjut menuju Surabaya dan Banyuwangi.