Seperti diketahui, pemberitaan insiden yang dilakukan media elektronik memunculkan beragam tapsiran, apa sebenarnya yang terjadi sebelum terjadinya insiden tersebut. Bahkan keluarga Brigadir J juga mempertanyakan adanya dugaan luka sayatan di jasad anaknya serta pertanyaan masyarakat lainnya, kenapa tidak dilakukan visum atau autopsi terlebih dulu terhadap jenazah Brigadir J.
Namun begitu, pihak Polri juga sudah membantah adanya dugaan sayatan luka ditubuh Brigadir J. Dugaan sayatan itu, katanya, akibat terserempet peluru yang diduga ditembakkan Bharada E.
Apapun ceritanya, lanjut Salfimi Umar, kita lihat saja nanti hasil Tim Khusus Polri terhadap insiden Polisi tembak Polisi sehingga menewaskan Brigadir J yang kini sudah dimakamkan di kampung halamannya.
“Kita berharap agar peristiwa berdarah itu tidak terulang kembali menimpa anak bangsa lainnya di Indonesia ini,”pungkasnya. (Tim presisi-news.com)