Tubuhnya langsung disergap sejumlah orang.
“Jadi ada yang memiting saya, saya kaget. Kemudian perut bagian kanan saya dipukul. Setelah itu, wajah saya baru dipukuli,” katanya di kediamannya pada Rabu (27/04/2022).
Ketika perut bagian kanannya kena pukul, Ray mengaku tak sadar.
Sebab, kebetulan saat itu ia sedang tak makan sahur.
“Ketika perut dipukul saya lemes dan ngeblank,” lanjutnya.
Pemuda lainnya langsung membuka tas pinggang Ray lalu tangannya merogoh isi dalam tas.
Begitu ada uang segepok, tangannya pun langsung menyambarnya.
Uang itu baru diambilnya di ATM tak jauh dari lokasi tempatnya menyapu.
Ketika mau melawan, mendadak celurit dan diacungkan ke leher Ray.
“Udah diem aja lu,” kata Ray menirukan ucapan pelaku lainnya yang memegang celurit.
Ray jelas tak berani melawan rombongan gangster itu. Sebab, ia kalah jumlah.
Uang THR Raib
Uang itu, lanjut Ray, sebenarnya merupakan tunjangan hari raya (THR) dari kelurahan.
Uang setara gaji pokok senilai Rp 4,4 juta itu rencananya akan digunakan untuk kebutuhan istri dan anaknya.
“Saya ambil uang THR di atm untuk kebutuhan keluarga entah buat beli baju, bahan makanan buat berbuka puasa,” katanya.
Beruntung, Hp dan kunci motornya tak ikut-ikutan diambil paksa.
Sebab, letak kedua barang itu berada di kantong lain dalam tas selempangnya.
Ray masih syok usai kejadian apes yang menimpanya.
Ia sedih mengapa kejadian ini menimpanya.
“Pertama, Yah syok sih ya. Kedua, saya sedih kenapa harus saya yang mengalami ini. Apa mungkin saya punya salah?” ujarnya.
(Budi Herman/red/r)