Medan, PRESISI-NEWS.com
Pemerhati budaya dari Jakarta, Ester dan Christine menyatakan di era digitalisasi ini keberadaan Museum Perjuangan Pers Sumatera Utara, Jalan Sei Alas No.6 Medan harus dipertahankan dan dilestarikan.
Karena jika tidak dipertahankan, museum yang dibangun dengan menggunakan dana pribadi ini akan tergusur dengan perkembangan teknologi yang dewasa ini semakin berkembang.
Hal tersebut dikatakan Ester dan Christina saat berkunjung ke Museum Perjuangan Pers Sumut belum lama ini.
Maksud dari tinjauan tersebut adalah untuk melihat berbagai tempat bersejarah yang ada di kota Medan. Pengunjung dari Jakarta ini sangat tertarik terhadap kawasan heritage kota Medan yang dianggap sangat banyak.
Salah seorang peninjau yang berasal dari Jakarta tersebut mengatakan bahwa tempat-tempat bersejarah yang ada di kota Medan sangat mudah dijangkau dibandingkan kawasan bersejarah yang ada di Jakarta. Oleh karenanya pengunjung dari Jakarta ini menyempatkan diri ke berbagai museum yang ada dikota Medan.
Dalam kunjungannya dua orang peninjau itu sangat terkesima melihat koleksi yang terkesan rapi yang ditampilkan di Museum tersebut. Mereka juga belum pernah melihat ada museum yang mengkoleksi begitu banyak buku-buku bernuansa sejarah.
“Saat ini sangat jarang ada museum mengkoleksi buku-buku bersejarah yang mana buku-buku ini sangat bermanfaat sebagai sarana edukasi bagi masyarakat terutama para pelajar dan mahasiswa,” kata Ester dan Christine kepada Sekretaris Museum Perjuangan Pers Sumut, Mukti TWH.
Keduanya berharap Ketua Museum Perjuangan Pers Sumut, H.Muhammad TWH dan Mukti mempertahankan keberadaan museum tersebut. Karena mempertahankan museum ke depan sangatlah sulit.
“Untuk itu kami hara pada pejabat tinggi atau pengusaha di Sumut, terutama Kota Medan dapat membantu kelangsungan Museum Perjuangan Pers Sumut ini. Agar museum ini tetap berkibar dan berkelanjutan,” harap Ester dan Christine.
Sebelum meninggalkan Museum Perjuangan Pers Sumut mereka mengatakan bahwa untuk melengkapi koleksi buku bagi suatu museum tidaklah mudah dan ini sangat luar biasa.
Sementara Ketua Museum Perjuangan Pers Sumut, H.Muhammad TWH mengucapkan terima kasih atas kunjungan peneliti dan peninjau budaya Indonesia, Ester dan Christine ke museum tersebut.
“Kami tetap komit mempertahankan museum yang dibangun dengan dana pribadi saya,” pungkasnya. (bar/r)