Medan, PRESISI-NEWS.com
Pemko Medan menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024 di Hotel Four Points, Jalan Gatot Subroto, dari tanggal 14-16 Maret 2023. Berbeda dari tahun sebelumnya pada Musrenbang RKPD tahun ini Pemko Medan mengikutsertakan Kelompok Difabel dan kelompok Anak Muda guna berpartisipasi dalam menyampaikan Usulan dan masukan untuk Pembangunan Kota Medan.
Diikutsertakannya Kelompok Difabel dan Kelompok Anak Muda dalam Musrenbang RKPD ini diapresiasi Wali Kota Medan Bobby Nasution. Apresiasi ini disampaikan Bobby Nasution ketika menutup Musrenbang RKPD tahun 2024, Kamis sore (16/03/2023).
Hadir diantaranya Sekda Provinsi Sumut Arief Sudarto Trinugrogo, Rektor USU Muryanto Amin, Ketua DPRD Medan Hasyim SE, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Sekda Wiriya Alrahman, Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu Bobby Nasution dan anggota DPRD Medan.
Bobby juga mengapresiasi diikutsertakannya kelompok anak muda dan kelompok difabel untuk merencanakan pembangunan Kota, agar pembangunan yang dilakukan dapat dirasakan seluruh masyarakat.
Menurut Bobby Nasution, Musrenbang merupakan salah satu awal dari Pembangunan Kota Medan yang akan dilakukan Pemko Medan. Oleh karena itu setiap lapisan masyarakat boleh menyampaikan usulan dan masukan di pertemuan ini.
“Pembangunan yang baik pastinya diawali dengan perencanaan yang baik. Untuk itu Musrenbang merupakan awal dari pembangunan yang akan dilakukan, tentunya seluruh masyarakat dapat menyampaikan masukkannya dalam Musrenbang ini,”ujar Bobby Nasution.
Salah satu kelompok Difabel yang ikut dalam Musrenbang RKPD tahun 2024, Maria Sihombing, mengaku sangat bangga dan bersyukur diikutsertakan dalam pertemuan ini. Berarti Pemko Medan telah memperhatikan dan tidak menganggap remeh kinerja dari kelompok Difabel. Apalagi kami juga termasuk warga Kota Medan.
“Yang paling penting kami berharap dan terus mendorong agar Pemko Medan dapat mengeluarkan Perda Disabilitas. Karena dengan adanya peraturan kaum Difabel terlindungi yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti warga lainnya,” kata Maria dan Refnita yang juga dari lompok Difabel.
Selain itu Refnita juga menyampaikan dalam Musrenbang ini kelompok Difabel juga memajangkan produk cemilan hasil dari pembuatan kelompok difabel termasuk tas sovenir untuk peserta Musrenbang.
Sementara itu, Budi S Tambunan, kelompok Anak Muda dari Komunitas Hipnosis Kota Medan yang juga ikut berpartisipasi dalam Musrenbang mengaku senang dapat terlibat dalam pertemuan yang digelar Pemko Medan. Artinya melalui kesempatan ini kami dapat menyampaikan, edukasi dan manfaat dari hipnosis bagi warga Medan.
“Usulan yang kami sampaikan adalah kami bisa menjadi mitra untuk dapat mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui ilmu Hipnosis. Terutama menciptakan suasana sekolah yang ramah untuk anak-anak,” ucapnya. (de/r)