“Anak muda di sana enggak punya tempat yang namanya creative hub sebagai tempat mereka untuk mengembangkan dan memaksimalkan kreativitas. Saya sudah bikin konsepnya,” beber Nofel Saleh Hilabi.
- Pendidikan.
Soal pendidikan, Nofel Saleh Hilabi menilai, pemerintah perlu menghapus sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang selama ini diterapkan. Sebab, sistem itu justru menemui sejumlah tantangan seperti kecurangan, hingga manipulasi alamat. Akibatnya, calon murid yang seharusnya masuk ke sekolah sesuai zonasi malah terpental.
“Padahal, kalau anak-anak bisa sekolah dekat rumah, mereka cukup bersepeda atau jalan kaki. Tidak perlu menggunakan kendaraan yang dapat menghasilkan emisi gas buang menuju sekolah,” jelas Nofel Saleh Hilabi.
- Lapangan Pekerjaan
Nofel Saleh Hilabi berencana mengoptimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Kota Bekasi dan Kota Depok agar bekerja sama dengan pelaku industri. Sehingga, peserta pelatihan bisa mendapatkan kurikulum dan fasilitas latihan sesuai kebutuhan pasar kerja.
Di lain sisi, Nofel Saleh Hilabi akan menyediakan insentif bagi para pelaku industri yang merekrut talenta lokal radius 5 kilometer dari lokasi usaha. Sebab, tak sedikit lulusan sarjana di kedua daerah tersebut yang sulit mendapatkan pekerja dan lagi-lagi harus ke Jakarta.
“Kita harus berpikir jangka panjang dan holistik. Kita tidak bisa memecahkan masalah dengan cara yang sama dengan yang menciptakannya. Kita harus berinovasi dan berkolaborasi,” jelas Nofel Saleh Hilabi.
- Kesehatan.
Dalam dunia kesehatan, Nofel Saleh Hilabi ingin peserta BPJS Kesehatan maupun bukan mendapatkan pelayanan yang sama. Mengingat, kerap kali rumah sakit mengkotak-kotakan pasian berdasarkan jaminan kesehatan.
“Saya tidak ingin ada perbedaan kualitas fasilitas perawatan dan obat antara orang berduit dan tidak berduit,” tegasnya.