Medan, PRESISI-NEWS | Laju perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner di Sumut dewasa ini masih belum menggembirakan. Karena saat ini tidak sedikit UMKM kuliner yang sudah maju pesat, sedang-sedang saja dan ada juga yang sedang terpuruk dan diambang kebangkrutan.
“Perhatian pemerintah, termasuk Bank Indonesia Sumut dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 (KR5) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan Sumut terhadap UMKM kuliner cukup besar. Bahkan sampai dilakukan pembuatan sertifikat halal gratis kepada UMKM. Namun hendaknya pemerintah benar-benar memperhatikan sepenuhnya keberadaan mereka seperti mengupayakan agar harga bahan-bahan kuliner jangan sampai melambung tinggi, apalagi menjelang hari-hari besar seperti Natal, Tahun baru dan Idul Fitri,” kata Ketua Lembaga Pemantau Pemerintahan dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU), Salfimi Umar kepada wartawan di Medan, Jumat, (15/12/2023).
Selain itu, Salfimi Umar, menyarankan agar UMKM yang telah dibantu pemerintah, BI dan OJK Regional 5 Sumbagut, tetap semangat dan harus membuat manuver atau terobosan baru dalam berusaha dengan meningkatkan kualitas produksi dan kemampuan digitalisasi. Sehingga nantinya bisa naik kelas dan lebih mensejahterakan keluarga..
Salfimi juga mengakui beberapa waktu lalu mendengar bahwa OJK R5 Sumbagut dan BRI turut membantu membangkitkan Taman Wisata Sawah di Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang sehingga keberadaan UMKM kuliner di Taman Sawah tersebut menggeliat kembali.
“Karena kita akui bahwa UMKM ini sudah banyak menghidupi rakyat. Di Malaysia, pemerintah negara tetangga itu sejak lama sudah berhasil mensejahterakan para pelaku UMKM. Di Indonesia, terutama kota Medan, arah ke arah itu sudah mulai dibangkitkan, salah satunya adalah Wali Kota Medan. Namun belum maksimal dan perlu ditingkatkan lagi,” harapnya.
Menurut Salfimi Umar, apa yang sudah difasilitasi OJK dan BRI seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Kepala Desa Pematang Johar bersama para pelaku kuliner di Taman Sawah tersebut. Artinya, manajemen dan para pelaku UMKM kuliner di Taman Sawah itu harus pro aktif agar bisa naik kelas serta menambah perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan keluarga UMKM dapat terwujud.
“Sekarang ini, bukan zamannya lagi menunggu bola. Tapi mengejar bola atau istilah kerennya pro aktif. Kalau kita tidak merubah pola pandang ke depan, yah, konsekwensinya kita hanya berjalan ditempat dan nggak maju-maju,”ujarnya.
Ia juga mengakui pernah datang ke Taman Sawah Pematang Johar belum lama ini, namun keberadaan Wisata Sawah itu belum semarak seperti dulu, sebelum Pandemi Covid-19. “Kita berharap Taman Sawah atau wisata sawah di Desa Pematang Johar itu bisa lebih semarak seperti semula,”pungkasnya. (bar/r)