Medan, PRESISI-NEWS | Gotong Royong bersih Sungai Deli kolaborasi Pem Cari Carako Medan bersama TNI AD disambut gembira warga yang bermukim di bantaran sungai. Sebab, salah satu pemicu terjadinya banjir akibat terjadinya pendangkalan dan penyempitan sungai yang disebabkan banyaknya tumpukan sampah.
Diharapkan, pembersihan sungai yang pada masa Kerajaan Deli ini menjadi urat nadi perdagangan ke daerah lain dapat meminimalisir terjadinya banjir. Gotong royong tersebut melibatkan sekitar 1.000 personel tersebut.
Wili, pria bertubuh sedang mengenakan kaos biru dan topi hitam itu mengungkapkan, banjir terjadi akibat Sungai Deli saat ini mengalami penyempitan dan pendangkalan akibat banyaknya tumpukan sampah.
“Baru kali ini Sungai Deli dibersihkan seperti ini dengan melibatkan jajaran Pemko Medan dengan TNI AD. Kami berharap pembersihan sungai dilakukan rutin dan mereka siap mendukungnya. Kami siap membantu untuk membersihkan Sungai Deli,” ungkapnya.
Selama ini, kata pria berkumis dan sedikit berewok itu, warga bukannya tidak mau bergotong royong membersihkan Sungai Deli.
“Saya pastikan semua warga disini pasti mau membantu gotong royong membersihkan Sungai Deli. Cuma selama ini tidak ada yang mengajak dan menggerakkannya,” paparnya.
Yang pasti, bilang Wili, gotong royong yang dilakukan ini telah menggerakkan masyarakat sekitar untuk ikut membersihkan Sungai Deli. Terbukti, imbuhnya, tidak sedikit warga yang ikut membantu petugas dari Pemko Medan, TNI AD dan Balai Wilayah Sungai Sumatera II untuk membersihkan Sungai Deli tersebut. “Jika ada yang menggerakkan dan mengajak, kami siap membantu,” ucapnya.
Ungkapan senada juga disampaikan Yanti, salah seorang ibu rumah tangga yang bermukim di sekitar lokasi pembersihan Sungai Deli. Perempuan mengenakan jilbab hitam berharap, pembersihan yang dilakukan membuat aliran sungai mengalir dengan lancar. Dengan demikian setiap hujan deras turun dan terjadinya pasang, air tetap mengalir dengan lancar.
Gotong royong pembersihan Sungai Deli berjalan lancar. Seluruh petugas yang terlibat tampak membersihkan semak belukar di bantaran sungai menggunakan peralatan manual seperti mesin babat, parang, rumput dan cangkul. Pembersihan juga didukung sejumlah alat berat yang tengah melakukan pengerukan guna melakukan pendalaman dan pelebaran sungai. (de/r)