Medan, PRESISI-NEWS
Tindakan Kapolda Sumut, Irjen Pol.RZ Panca Putra Simanjuntak yang turun langsung menggrebek lokasi judi di Komplek Asia Mega Mas dan Komplek MMTC beberapa waktu lalu mendapat apresiasi berbagai kalangan, termasuk DPRD Kota Medan dan Sumut serta Lembaga Pemantau Pemerintahan dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU).

“Namun hendaknya, pemberantasan perjudian itu hendaknya jangan terkesan tebang pilih karena hingga kini perjudian yang besar maupun kecil diduga masih beroperasi di Sumut,” ucap Ketua LP3SU, Salfimi Umar di Medan, Kamis siang, (30/06/2022), saat ditanyakan adanya sinyalemen perjudian yang masih mulus beroperasi di Sumut tanpa sentuhan hukum.
Disebutkan, jika perjudian yang merupakan salah satu penyakit masyarakat (Pekat) ini dibiarkan berlarut-larut, bisa berdampak besar bagi masyarakat. Bisa menyebabkan masyarakat malas, bisa menimbulkan aksi begal dan perampokan dimana-mana. Perjudian ini, katanya sama beratnya dengan Pekat lainnya seperti narkoba.
“Kita minta Pemerintah dan Kapolda Sumut berlaku adil dalam memberantas semua judi dan jangan tebang pilih melakukan penertiban perjudian di Sumut,” kata Salfimi Umar.
Seperti diketahui, aktifitas perjudian saat ini diduga masih berlangsung di wilayah kawasan Medan Utara seperti Kecamatan Marelan, Kecamatan Medan Labuhan dan Kabupaten Simalungun.
Sebelumnya Ketua Komisi I DPRD Medan Robi Barus SE di Medan, Minggu (19/6/2022) mendesak pihak kepolisian Polres Belawan maupun Polda Sumut agar segera menggerebek lokasi judi Jalan Pasar 7, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, yang diduga tetap berjalan mulus tanpa tersentuh hukum.
“Untuk itu saya minta pihak kepolisian agar segera melakukan penindakan yang sama terhadap penertiban lokasi judi yang sudah dilakukan sebelumnya,” ucap Robi seraya meminta pihak kepolisian agar menangkap para bandar judi di Kota Medan. Hal ini guna memberi peringatan keras terhadap pada bandar judi agar tidak lagi membuka usaha illegalnya di Kota Medan.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, selama ini dalam penggrebekan lokasi judi yang diamankan hanya pemain bersama barang bukti mesin judi. Kita ingin pengelolanya juga ditangkap, kalalu perlu terbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap para bandarnya.
“Maraknya perjudian ini membuat wajah Kota Medan buruk. Apalagi akhir bulan Juni 2022 Kota Medan menjadi tuan rumah Rapat APEKSI yang diikuti 24 Kepala Pemerintahan Kota se-Indonesia.
“Tentu Kota Medan akan menjadi sorotan. Oleh sebab itu, kita tidak ingin Kota Medan justru dikenal sebagai kotanya pemain judi. Pihak kepolisian harus bisa segera memberantas aktivitas judi ini,” pungkasnya.
(tim presisi)