Presisi-News
Sabtu, 31 Mei 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional
  • Nasional
  • Advertorial
  • Lensa
  • Wisata
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional
  • Nasional
  • Advertorial
  • Lensa
  • Wisata
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Presisi-News
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional
  • Nasional
  • Advertorial
  • Lensa
  • Wisata
  • Pendidikan
Home News Pendidikan
Siswa Nakal Masuk Barak! Prof. Dr. H. Sumaryoto: Kurang Tepat, Bukan Mengatasi Masalah Malah Bisa Muncul Masalah

Profesor Dr H. Sumaryoto. (Presisi-News.co.id)

Siswa Nakal Masuk Barak! Prof. Dr. H. Sumaryoto: Kurang Tepat, Bukan Mengatasi Masalah Malah Bisa Muncul Masalah

by Presisi-News.co.id
27 Mei 2025 | 12:24 WIB
in Pendidikan
0

Jakarta, Presisi-News.co.id |  Program yang saat ini telah dilakukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menghantarkan siswa yang dianggap nakal ke barak militer dengan tujuan merubah perilaku pada anak nakal serta agar anak tersebut menjadi displin dan terarah perilakunya hingga kini menjadi pembahasan hangat di berbagai kalangan. Namun banyak kalangan menganggap kebijakan tersebut kurang tepat yang harus dilakukan  evaluasi mendalam.

“Menurut saya sepertinya kurang tepat, anak atau siswa masuk ke barak militer, dimana barak militer itu adalah tempat dimana orang yang dipersiapkan untuk menjadi prajurit maupun taruna sesuai dengan sistem pendidikan militer, bukan tempat membina anak-anak,” ujar Prof. Dr. H. Sumaryoto, saat di temui media ini diruang kerjanya, Senin (26/05/2025).

Menurut Prof. H. Sumaryoto, anak-anak atau siswa nakal bila dimasukan ke barak militer tidak menjamin adanya perubahan perilaku setelah mengikuti atau menjalani. Namun yang lebih dibutuhkan oleh anak adalah pendekatan secara psikologi,” ungkapnya.

Dikatakannya, tujuan dari merubah perilaku anak-anak yang dianggap nakal agar menjadi baik adalah tujuan yang sangat bagus, hanya saja tempat atau lingkungan dilakukannya pembinaan bagi anak-anak tersebut, kurang tepat. Dimana diketahui bahwa barak militer sebagai tempat membina anak-anak nakal, adalah tempat dimana membina para prajurit-prajurit maupun taruna militer sesuai pendidikannya.

“Niat untuk membina anak-anak yang dianggap nakal untuk menjadi baik itu sangat bagus, tetapi harus dilakukan ditempat yang dianggap tepat, dan sesuai bagi anak-anak tersebut, bukan di barak,” ucap Rektor Unindra.

Lanjutnya lagi, penyebab anak-anak nakal itu yang harus diketahui, sementara di sekolah ada guru dan guru di bidang bimbingan konseling (BK), dan di luar dari sekolah ada orang tua. Dengan demikian, pendekatan serta bimbingan terhadap anak harus sejalan. Karena kenakalan anak ini dengan berbagai penyebabnya, inilah yang harus diketahui.

” Menurut saya, yang perlu di ketahui lebih dulu adalah penyebab kenakalan dari anak tersebut. Sementara disekolah ada yangnamanya guru dan guru bimbingan konseling {BK), mestinya ini menjadi tanggungjawab oleh guru dan BK untuk memahami dan melakukan pendekatan serta bimbingan terhadap anak. Maka diharapkan kedepannya, lembaga maupun dinas-dinas yang dibentuk oleh pemerintah berperan aktif terhadap melakukan penilaian terhadap peran guru disekolah-sekolah dalam menangani anak-anak nakal, sekaligus melakukan pendekatan yang humanis,” cetusnya.

Disebutkannya, anak-anak yang notabanenya dianggap nakal harus dilakukan bimbingan psikologis bukan memasukan ke dalam barak militer, meskipun tujuannya untuk pembinaan karakter dan lainnya.

“Disitu (barak) hanya menertibkan perilaku sementara saja, dari yang tidak disiplin menjadi disiplin akan tetapi tidak menjamin setelahnya.” kata Prof Sumaryoto.

Tambahnya lagi, bila cara ini tetap dilakukan ini menunjukan bahwa tujuan ingin memecahkan masalah malah menimbulkan masalah baru. Sebab dalam menangani anak-anak yang berprilaku nakal, harus dilakukan evaluasi lebih dulu dalam artian yang bersangkutan harus didalami atau dilihat secara histori dan kronologinya.

“Tentunya kenakalan anak itu berawal dari berbagai penyebab, apakah dari orang tua nya atau lingkungan sehingga anak tersebut nakal.  Melakukan penanganan ini bukanlah hal sesederhana dengan memasukan si anak ke dalam barak militer. Anak nakal belum tentu dirinya melakukan tindakan melanggar hukum, meskipun rentan perilakunya kearah itu, tetapi pendekatan dan bimbingan secara psikologi itu yang dianggap tepat.” pungkasnya. (red)

 

 

Tags: Barak MiliterProf. Dr. H. SumaryotoSiswa Nakal

Baca Juga

Satlantas Polresta Pati Imbau Pelajar Tidak Gunakan Sepeda Listrik di Jalan Raya
Pendidikan

Satlantas Polresta Pati Imbau Pelajar Tidak Gunakan Sepeda Listrik di Jalan Raya

by Presisi-News.co.id
5 Mei 2025 | 18:51 WIB

Pati, PRESISI-NEWS.co.id |  Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati menggelar kegiatan "Police Goes to School" di SMPN...

Read more
SMK Negeri 1 Tanjung Morawa Lakukan Seminar dan Pemahaman kepada Siswa Bahaya Bulying
Pendidikan

SMK Negeri 1 Tanjung Morawa Lakukan Seminar dan Pemahaman kepada Siswa Bahaya Bulying

by Presisi-News.co.id
24 Januari 2025 | 18:07 WIB

Medan, PRESISI-NEWS.co.id |  Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tanjung Morawa tingkatkan keamanan dan ketertiban sekolah atas penyimpangan tindakan kekerasan...

Read more
SMP Negeri 18 Medan Prioritaskan Edukasi Akhlak kepada Siswa-Siswinya
Pendidikan

SMP Negeri 18 Medan Prioritaskan Edukasi Akhlak kepada Siswa-Siswinya

by Presisi-News.co.id
22 Januari 2025 | 21:03 WIB

Medan, PRESISI-NEWS.co.id | Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Kota Medan memprioritaskan edukasi akhlak kepada para siswa-siswi mulai kelas VII...

Read more
Kanwil Kemenag Sumut Deklarasikan Kampanye Anti Bullying di Madrasah
Pendidikan

Kanwil Kemenag Sumut Deklarasikan Kampanye Anti Bullying di Madrasah

by Presisi-News.co.id
20 Januari 2025 | 11:18 WIB

Medan, PRESISI-NEWS.co.id | Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara (Kanwil Kemenag Sumut) melaksanakan deklerasi Kampanye  Anti Bullying dengan ditandai penandatanganan...

Read more

Berita Terbaru

Regional

Milad Pertama MTS Kecamatan Siantar Martoba, Herlina: Majelis Taklim adalah Benteng Moral dan Spiritual Umat

29 Mei 2025 | 22:03 WIB
News

Bravo!! Satreskrim Polresta Pati Berhasil Tangkap Pelaku Pengerusakan Balai Desa Langse Kurang dari 24 Jam

29 Mei 2025 | 11:00 WIB
Regional

Masyarakat Diminta Waspada! Polda Jateng Bongkar Modus Penipuan Online, Penculik Minta Tebusan 80 Juta

29 Mei 2025 | 10:38 WIB
Regional

Luar Biasa! Kota Pematangsiantar sebagai Kota Toleran di Indonesia Naik Peringkat dari 11 Menjadi Peringkat 5

27 Mei 2025 | 21:50 WIB
Pendidikan

Siswa Nakal Masuk Barak! Prof. Dr. H. Sumaryoto: Kurang Tepat, Bukan Mengatasi Masalah Malah Bisa Muncul Masalah

27 Mei 2025 | 12:24 WIB
Regional

Pemko Pemetangsiantar Terima Hasil LHP LKPD Tahun 2024, BPK RI Perwakilan Provinsi Sumut Berikan Opini WTP

27 Mei 2025 | 10:09 WIB
News

Petani Pundenrejo dan PT. LPI Saling Lapor, Polisi Selidiki Sengketa Lahan Pundenrejo

26 Mei 2025 | 22:31 WIB
News

Kapolresta Pati Rilis Hasil Operasi Aman Candi 2025: Belasan Pelaku Premanisme dan Kejahatan Jalanan Diciduk!

26 Mei 2025 | 22:17 WIB
Regional

Kapolresta Pati Terbitkan Larangan Resmi Penggunaan Sound Horeg

26 Mei 2025 | 22:08 WIB
Regional

Chef Surya Firdaus Meriahkan Roadshow Akademi ABC, Ny Liswati Wesly Silalahi: Menjadi Inspirasi dan Motivasi bagi Masyarakat Kota Pematangsiantar

26 Mei 2025 | 21:04 WIB
Regional

Sekda Kota Pematangsiantar Hadiri Perayaan Paskah Oikumene Tahun 2025

24 Mei 2025 | 12:48 WIB
Regional

Kapolresta Pati Lepas Polisi Asal Papua: Pesan Emas untuk Pengabdian di Tanah Kelahiran

23 Mei 2025 | 21:53 WIB
  • Disclaimer
  • Etik Pers
  • Etik Media
  • Pedoman
  • Profil
  • Redaksi
  • SOP
  • Tentang Kami

© 2024 PT PRESISI MULTI MEDIA


rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional
  • Nasional
  • Advertorial
  • Lensa
  • Wisata
  • Pendidikan

© 2024 PT PRESISI MULTI MEDIA


rotasi barak berita hari ini danau toba