Kedua, pembangunan infrastruktur yang menghubungkan wilayah dan pulau dengan mudah dan cepat. Termasuk infrastruktur internet.
Syarat lainnya adalah minimum rasio kewirausahaan berada di level 4 persen, sedangkan Indonesia masih di level 3,18 persen. Sementara Singapura yang sudah 8,6 persen, Malaysia dan Thailand sudah di atas 5 persen. Kemudian AS dan Prancis sudah ada di kisaran 10-12 persen.
“Kami sudah menggulirkan aneka program kewirausahaan dengan target mencetak 1 juta wirausaha baru, muda, dan mapan. Salah satunya, melalui program inkubasi di kampus-kampus,” kata Menteri Teten.
MenKopUKM mengajak seluruh kampus di Indonesia untuk menyiapkan lulusannya menjadi wirausaha, bukan pegawai. Caranya, dengan mengubah pola pikir mahasiswa, dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. “Dengan begitu, target rasio kewirausahaan 4 persen bisa tercapai,” kata Menteri Teten.
Oleh karena itu, Menteri Teten meminta kualitas inkubator bisnis di kampus-kampus, termasuk UPB, terus ditingkatkan. Bahkan, inkubator bisnis di kampus sudah harus terhubung dengan sumber pembiayaan. Salah satunya, melalui koperasi kampus atau mahasiswa.
Tak hanya itu, MenKopUKM juga mengajak para wirausaha muda untuk masuk ke dalam ekosistem digital. “Mulai serius menggarap bisnis dengan model bisnis yang jelas agar banyak investor yang melirik,” kata Menteri Teten.
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah pun berharap dan meyakini akan lahir lebih banyak wirausaha muda andal dari Kampus UPB. “Saya akan terus mendampingi pengembangan UMKM dan Balai Latihan Kerja (BLK), khususnya di wilayah Banyumas hingga Cilacap,” kata Mukaromah.