Medan, PRESISI-NEWS
Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Yusup Ansori, menyampaikan bahwa kinerja industri perbankan di Sumatera Utara hingga posisi Mei 2022 terpantau semakin pulih dan stabil meningkat.
Hal ini ditandai dengan pencapaian pertumbuhan kredit yang melebihi pertumbuhan sebelum pandemi covid-19, diiringi dengan fungsi intermediasi yang membaik dengan profil risiko yang terjaga.
Industri perbankan di Sumatera Utara terdiri dari 2 bank umum berkantor pusat, 54 bank umum berkantor cabang dan 53 BPR/BPRS di Sumatera Utara, memiliki total aset sebesar Rp317,79 Triliun dengan pertumbuhan 8,19% year on year (yoy). Aset tersebut terdiri dari Bank Umum sebesar Rp315,45 Triliun dan BPR/BPRS sebesar Rp2,33 Triliun.
“Dana pihak ketiga (DPK) terhimpun sebesar Rp295,79 Triliun dengan pertumbuhan 7,61% yoy. Porsi simpanan bank umum terbesar terdapat pada Tabungan sebesar Rp134,66 Triliun dengan share 45,81% dari total DPK, diikuti dengan Deposito sebesar Rp109,86 Triliun dengan share 37,37%, dan Giro sebesar Rp49,46 Triliun dengan share 16,82%,” kata Yusup Ansori pada Senin (24/07/2022)
Menurut dia, penyaluran kredit terpantau meningkat dengan outstanding sebesar Rp230,14 Triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,60% yoy, membaik dan melebihi pertumbuhan pada saat pra pandemi (2019) sebesar 3,17% yoy, adapun pertumbuhan kredit selama masa pandemi terkontraksi yaitu sebesar -3,86% yoy (2020) dan -2,27% yoy (2021).